Jumaat, 3 Jun 2011

Lagenda Yang Masih Hidup

Sewaktu kecil,
Aku mendengar ibu bercerita,
Tentang seseorang yang hebat,
Seorang lagenda yang masih hidup setelah ribuan tahun,
Di dalam hati-hati yang mencintainya.

Engkau mengembala dan berniaga,
Dengan akhlakmu kau berjaya,
Kemudian aku dengar,
Kisahmu dengan ibunda Khadijah,
Cintamu kepada Aisya Humaira,
Engkaulah lagenda percintaan.
Bila remaja,
Aku baca kisahmu dan para sahabatmu,
Hikayat persahabatan dan perjuangan yang ulung,
Abu Bakar sentiasa disisi,
Umar yang membela,
Uthman pemilik dua cahaya,
Ali yang zuhud suami Fatimah permata hatimu,
Dari kisah mereka aku kenali dirimu,
Engkaulah lagenda persahabatan.
Kini,
Aku seorang dewasa,
Aku masih hidup untuk mendengar sejarah hidupmu,
Namun betapa aku rasakan dunia kini,
Cukup utopia,
Aku tidak mampu melihat sirahmu berulang pada zaman ini,
Aku tidak merasakan manisnya persaudaraan,
Akhlakmu Janggal pada zaman ini.
Ya Rasulullah,
Aku impikan kehidupan 1400 tahun dahulu,
Aku bisa mendengar ucapanmu dengan telinga ini,
Memperkuatkan iman dan kecintaan,
Aku bisa melihat ajaranmu dengan mata ini,
Seperti yang dilihat para sahabat,
Sehingga mampu menginfak seluruh kehidupan demi Islam.
Aku umat akhir zaman Ya Rasulullah!
Akulah buih-buih itu,
Aku merinduimu, Ya Rasulullah,
Rindu melihat apa yang aku dengar,
Apa yang aku baca,
Kisah lagenda yang akan terus hidup,
Dalam hati-hati umatmu yang bertaqwa.
Ya Allah,
Selawat dan salamku buat kecintaan dan kerinduan agung,
Rasulullah S.A.W kekasih-Mu,
Aku hidup pada zaman ini,
Hanya mampu berusaha dan berdoa,
Agar nama aku layak dipanggil,
Oleh Rasulullah dengan bibirnya yang mulia,
Untuk bersamanya dan para sahabat serta para solihin,
Di syurga yang abad

Bila Al-Quran berbicara

Waktu engkau masih kanak-kanak………….
kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu’, Aku kau sentuh
dalam keadaan suci, Aku kau pegang
Aku,kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari
Setelah selesai engkau menciumku mesra
Sekarang engkau telah dewasa…………..
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…
Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah…?
Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji…….
Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali;
sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pngisi setormu.
Kadang kala Aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan
Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian , kesepian.
Di dalam almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa
halaman.
Di waktupetang, Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau…..
Sekarang…seawal pagi sambil minum kopi…engkau baca surat khabar dahulu
Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia
Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla,
Engkau engkau abaikan dan engkau lupakan…
Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka
surah2ku(Bismillah).
Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu
Sepanjang perjalanan,radiomu selalu tertuju ke stasyen radio kesukaanmu
Mengasyikkan.
Di meja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku………
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu
Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku
Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam di depan TV.
Menonton siaran telivisyen
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun cepat berlalu………
Aku semakin kusam dalam laci-laci mu
Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama
Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membacaku
Atau waktu kematian saudara atau taulan mu
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Apakah TV, radio ,hiburan atau komputer dapat menolong kamu?
Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolong mu
Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…
Setiap saat berlalu…
Dan akhirnya…..
kubur yang setia menunggu mu………..
Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu
Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati…
Di kuburmu nanti….
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri
Dalam perjalanan ke alam akhirat.
Dan Akulah “Al-Qur’an”,kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah Aku kembali.. .. bacalah aku kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci.
Yang berasal dari Allah Azzawajalla
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah
Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu
Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu…….
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhilah Aku kembali…
Baca dan pelajari lagi Aku….
Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau secebis ayat
Seperti dulu…. Waktu engkau masih kecil
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan aku sendiri….
Dalam bisu dan sepi….